MULAI DARI DIRI MODUL 2.3 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. 

Salam Guru Penggerak.

Pada kesempatan kali ini saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif terkait supervisi akademik dan pengembangan kompetensi diri Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik. 

Selama menjadi guru pertama kali saya diobservasi dan supervisi oleh Kepala Sekolah ketika saya melaksanakan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di sekolah tempat saya bertugas. Perasaan saya ketika diobservasi, saya merasa ada ketegangan, nearvous, kaku, sehingga ada beberapa bagian skenario pembelajaran yang terlewatkan. 

Sebelum dilaksanakan observasi sudah diberitahukan terlebih dahulu oleh kepala sekolah, karena memang sebagai guru pemula perlu dilakukan supervisi oleh kepala sekolah untuk meningkatkan dan memonitor kualitas pembelajaran di kelas. Jadi pada saat itu, saya mempersiapkan perangkat pembelajaran yang diperlukan dan mematangkan langkah-langkah pembelajaran yang akan saya lakukan di kelas. Pada saat pelaksanaannya, sebagai guru yang belum terbiasa di-observasi merasa diawasi jadi proses pembelajaran sejauh yang saya rasakan menjadi kurang maksimal apalagi dalam hal ini yang mengawasi adalah kepala sekolah selaku pimpinan, namun di sini saya berusaha memberikan yang terbaik. Situasi murid pun menjadi ikut tegang tidak seperti biasanya, karena mungkin di sini murid juga merasa diawasi oleh kepala sekolah walaupun di awal sudah diberitahu tentang supervisi ini. Pasca kegiatan supervisi kepala sekolah kemudian me-review tentang proses pembelajaran di kelas yang sudah diobservasi, memberikan masukan dan saran kepada saya sebagai catatan untuk diperbaiki dan perlu dikembangkan dalam proses mengajar yang saya lakukan. 

Supervisi akademik yang ideal terjadwal secara rutin minimal untuk guru dalam setahun 2 kali diobservasi untuk menjaga dan mengontrol kualitas pembelajaran di sekolah. Sebelum supervisi seharusnya ada pendahuluan singkat dari observer kepada murid agar murid paham dan suasana belajar di kelas tetap terjaga seperti apa adanya. Dengan adanya supervisi akademik yang dilakukan secara rutin tiap semester maka guru pun akan mendapatkan masukan guna perbaikan untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas berjalan dengan baik. Jika saat ini saya sebagai kepala sekolah mungkin posisi saya saat ini ada skala 5, saya sudah melakukan supervisi, namun langkah-langkah supervisi yang baik belum saya terapkan. 

Harapan saya setelah mempelajari modul 2.3 ini adalah saya memahami konsep dari supervisi, tujuan dari supervisi, langkah-langkah melakukan supervisi dan supervisi yang ideal serta pelaksanaan nya supervisi di kelas. Dalam modul ini harapan saya ada kegiatan demonstrasi pelaksanaan supervisi yang ideal dalam bentuk video, materi yang disajikan tentang coaching, supervisi, langkah-langkah coaching dan supervisi akademik. Kemudian manfaat yang saya harapkan dari mempelajari modul ini, diantaranya adalah 

  1.  membantu saya untuk menuntun dan melatih murid sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh murid
  2. menambah pengetahuan baru tentang coaching dalam pembelajaran di kelas dan supervisi akademik 



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts