KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1. PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA MURID

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Pada kesempatan kali ini ijinkan saya untuk me-review dan mengkoneksikan materi yang sudah saya pelajari dan sejauh yang saya pahami di Modul 2.1 Pembelajaran yang Berpihak pada Murid atau dikenal sebagai Pembelajaran Terdiferensiasi. Baiklah, sebagai permulaan saya akan mencoba untuk mengulas pembelajaran yang saya lakukaan di kelas sebelum mempelajari Modul 2.1

Awalnya di kelas pemahaman saya tentang memenuhi kebutuhan belajar siswa adalah dengan merancang pembelajaran yang menerapkan pembelajaran abad 21 yang sesuai dengan mata pelajaran yang saya ampu dan berpusat pada murid. Dalam merancang pembelajaran saya sudah menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif, misalnya dengan menggunakan model pembelajaran abad 21 seperti Discovery learning, Problem Based Learning, Projek Based Learning, dan lain sebagainya. Tentu saja dalam rancangan pembeljaran yang saya buat sudah menyisipan kecakapan abad 21 yang harus dimiliki murid yang tertuang dalam 4C (creativity (kreativitas), critical thinking (berpikir kritis), collaboration (kolaborasi), dan communication (komunikasi). Selain itu, dengan pendekatan kontekstual  atau dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari serta mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran sejauh yang saya amati murid memang terlihat menikmati pelajaran . Akan tetapi, pembelajaran yang saya lakukan sebelumnya  harus diakui belum bisa  memenuhi kebutuhan belajar murid yang tentu saja memiliki karakteristik yang beragam. Hal ini teramati hanya beberapa murid yang termotivasi aktif mengikuti pembelajaran dan hasil belajar yang belum merata. Setelah mempelajari lebih jauh tentang Pembelajaran Diferensiasi dalam modul 2.1, saya paham bahwa pembelajaran perlu dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa yang beragam, salah satu nya dengan menerapkan diferensiasi dalam pembelajaran.  Rancangan pembelajaran yang sudah menerapkan metode pembelajaran abad 21 tentu saja sudah baik diterapkan, namun saya yakin dengan menyisipkan diferensiasi dalam pembelajaran ini akan melengkapi dan akan memenuhi kebutuhan murid dalam belajar. 

Pembelajaran berdiferensiasi akan memungkinkan guru memaksimalkan potensi peserta didik dengan meminimalisir kesenjangan belajar melalui proses identifikasi kebutuhan belajar murid yang tepat. Lewat pembelajaran berdiferensiasi, tidak hanya murid berkembang potensinya secara maksimal, namun proses pembelajaran juga akan lebih memberikan banyak ruang bagi murid untuk membuat dan menentukan pilihan dan memberikan suara, sehingga proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan.

Dalam mengimplementasikan pembelajran diferensiasi, saya sudah mencoba untuk melakukan diagnosis awal murid untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kognitif murid sebelum masuk ke materi pelajaran serta untuk mengetahui di level mana pemahaman dasar murid tentang materi pelajaran yang akan saya sampaikan. Selain itu, selanjutnya saya juga sudah mencoba untuk melakukan pengelompokkan murid berdasarkan gaya belajar dengan menggunakan instrumen tes. Dengan mengetahui level pemahaman murid dan gaya belajar murid, saya kemudian dapat mempersiapkan pembelajran yang sesuai dan memenuhi kebutuhan belajar mereka sesuai dengan level kemampuan dan gaya belajar murid di kelas. Dengan demikian, dalam menerapkan pembelajaran diferensiasi guru perlu melakukan persiapan yang matang untuk merancang pembelajaran, dalam hal menyiapkan bahan/materi, proses belajar yang bervariasi, penilaian yang sesuai dengan minat dan kemampuan dari murid. 

Banyak tantangan dalam membiasakan dan menerapkan pembelajaran terdiferensiasi di kelas. Salah satunya adalah guru perlu mempersiapkan pembelajaran dengan matang,  tidak bisa dilakukan spontan di kelas, sehingga tentu membutuhkan waktu bagi guru untuk melakukan analisis kebutuhan belajar murid. Bahan, media pembelajaran, dan asesmen penilaian juga perlu dipikirkan.Guru juga perlu memperkaya referensi metode pembelajarn yang bervariasi. 

Dari refleksi diri terkait penerapan pembelajaran diferensiasi, dapat saya tarik kesimpulan bahwa Pembelajaran Diferensiasi adalah pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan murid yang beragam. Kebutuhan murid yang bergam dapat dipenuhi melalui serangkaian keputusan, diantaranya : mendefinisikan tujuan pembelajaran yang jelas, merspon kebutuhan belajar murid, lingkungan belajar yang mengundang murid untuk belajar, manajemen kelas yang efektif dan penilaian yang berkelanjutan.  Berikut ini adalah contoh rancangan pembelajran yang sudah saya buat dalam bentuk modul ajar pada mata pelajaran IPA-Biologi, Fase E Kelas X materi Virus. 

 



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts