Refleksi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

 Assalamualaikum wr wb. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba merefleksikan pembelajaran yang sudah saya lakukan pada modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik. Saya menggunakan model refleksi 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 

Ada beberapa hal yang saya jalani pada saat pembelajaran modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik. Materi Coaching ini merupakan sebuah pembaruan bagi saya sebagai seorang pendidik sebagai bekal kompetensi saya dalam melakukan pendekatan untuk mengeksplorasi permasalahan-permasalahn yang dialami oleh baik rekan guru maupun peserta didik yang tentu saja dalam proses pembelajaran di kelas tidak terlepas dari masalah. Nah, suatu hal yang saya temukan dalam mempelajari coaching adalah setiap permasalahan yang dialami sebenarnya sudah ada dalam benak pikiran kita solusi untuk meyelesaikannya, namun solusi itu tidak keluar dari cakrawala berpikir kita karena tidak ada seoarang yang dapat menuntun penyelesaian yang sudah ada tadi. Di sinilah sebenarnya pendekatan coaching menjadi sangat bermakna karena peran seorang coach adalah menuntun coachee untuk mengeluarkan kemampuan terbaik pada diri coachee, sehingga dalam hal ini coachee mampu menemukan solusi dari permsalahan nya sendiri. Pada pembelajaran kali ini juga CGP berkesempatan untuk berlatih melakukan tahapan coaching dengan alur tirta yang tentu saja membantu CGP untuk memahami sepenuhnya tahapan dalam coaching. Dalam melaksanakan aksi nyata, CGP berpedoman pada 3 (tiga) tahapan dalam supevisi akademik, yaitu tahap pra observasi, tahap observasi dan tahap pasca observasi.  Pada tahapan pra observasi, telah membantu guru yang disupervisi untuk fokus pada   area pengembangan yang ingin dikembangkan dan guru diajak untuk merefleksikan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada tahapan pasca observasi. Dengan demikian, supervisi akademik ini lebih terarah dan ada hasil yang sama-sama ingin dicapai oleh supervisor dan guru yang disupervisi. 

Setelah melaksanakan rangkaian pembelajaran tentang supervisi akademik ini, saya merasa mendapat informasi baru mengenai proses coaching yang tentu akan membantu saya untuk mengekplorasi pemasalahan-permasalahan yang dialami oleh peserta didik dan mungkin rekan guru yang membutuhkan solusi dalam proses pembelajaran di sekolah. Saya juga merasa tertarik untuk segera menerapkannya di sekolah. 

Pelajaran yang dapat saya peroleh dari dalam melakukan coaching dengan rekan CGP, ada beberapa bagian dalam kemampuan bertanya saya yang perlu ditingkatkan karena ini menjadi point penting dalam mendalami permasalahan yang dialami oleh coache. Suasana santai untuk memahami permasalahan yang dialami perlu dibangun dengann baik agar alur TIRTA dalam coaching dapat terlaksana dan pada akhirnya mampu menuntun coache menemukan solusi. 

Dengan berlatih kita menjadi belajar sesuatu yang baru yang akan diterapkan di sekolah. Dengan sering mengaplikasikan dalam pembelajran di sekolah tentu saja kemampuan diri dalam melakukan coaching akan semakin baik. Kedepan nya pola coaching dan tahapan dalam supervisi akademik ini perlu dibagikan pada pihak yang berkepentingan agar supervisi akademik jadi fokus pada area tertentu saja untuk dikembangkan, sehingga ada upaya guru untuk melihat kelemahan nya dalam mengajar di kelas dan memperbaiki nya agar kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. 


Video 1. Contoh Penerapan Coaching dengan Alur TIRTA


                                        Video 2. Aksi nyata Coaching untuk Supervisi Akademik 


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts